Minggu, 07 Agustus 2016

Sejenak Tentang: DIALEKTIKA-PPSMB’16(Fakultas Ilmu) Filsafat UGM


DIALEKTIKA: dialektika/di·a·lek·ti·ka/ /dialéktika/ n 1 hal berbahasa dan bernalar dengan dialog sebagai cara untuk menyelidiki suatu masalah; 2 ajaran Hegel yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang terdapat di alam semesta itu terjadi dari hasil pertentangan antara dua hal dan yang menimbulkan hal lain lagi
Bagian pertama
Saya tak tahu ingi menulis apa tentang keterlibatan saya dalam panitia Dialektika tahun ini. Saya bingung karena segala keindahan yang bersifat pengalaman tertluis indah di pikiran dan sangat sulit untuk saya mengenkripsikannya kedalam blog sederhana ini.
Pengalaman yang luar biasa tentunya dengan manusia-manusia yang bersifat dream team dalam hal ini panitianya. Seperti biasa saya mengincar menjadi bagian dari DDD (Desain, Dokumentasi, dan Dekorasi). Bukan karena tidak bisa berkerja di bagian lain tapi saya lebih memilih mengedepankan kemampuan yang saya miliki sebagai seorang deadliner.
Dengan koordinator yang memang sudah menjadi atasan saya di BPMF Pijar dan dengan bimbinganya tentunya saya merasa tak rugi masuk DDD. Desain semua hampir berasal dari pengarahnya tapi dengan style desain saya maka jadilah banyak banner dan seragam panitia serta logo Dialektika. Sebuah kreasi yang memang hasil dari seorang deadliner yang dimana mungkin akan dijadikan logo yang akan menjadi semacam trademark Dialektika (kalau bisa, semoga bisa)
Logo dengan Font gratisan yang tak perlu lisensi saya sengaja masukkan –Sebagai simbol dimaan berpikir dan menulis itu adalah suatu hal yang gratis- di dalam kotak yang menyatu dengan siluet dari patung ThinkMan yang terkenal. Maknanya memang bisa saya karang beragam dan terlihat masuk akal, tapi karangan makna yang saya buat dari logo tersebut adalah proses berpikir filsafat/filosofis yang menjadi dasar dialektika filsafat.

Sebagaimana manusia bangga denga menjadi bagian dari suatu  hal maka Dialektika’16 adalah sebuah Hal yang ingin saya tulis. Memang keterlibatan saya adalah salah satu faktor utama dalam alasan kenapa saya menulis ini di blog kumulatif-alter-ego-saya-pribadi ini.
Saya tak ingin membahasa latar belakang dan lain macamnya, di sini saya akan menceritakan pengalaman saya saja berkerja menjadi cofas di lapangan. Cofas sendiri sebenarnya adalah pilihan kedua saya untuk melengkapi kebimbangan ingin jadi apa di kepanitian “ospek”. Tetapi entah bagaiamana saya bisa merangkap menjadi DDD di pra-Dialektika’16 dan menjadi CoFas di Dialektika’16 serta tak menjadi siapa-siapa pasca-dialektika’16.
Dialektika’16 memang adalah acara yang membonsakan pada hari pertama. Hanya duduk dan belajar cara menjadi “pendengar” yang baik, walaupun saya tinggal tidur setidaknya ketika bangun acara inspiring alumni begitu menghibur saya untuk kembali segar walau di akhir acara. Lalu datang lah hari kedua dimana semuanya menjadi acara yang membuat lelah. FGD yang begitu menarik di kelompok saya (buat saya) dimana saya membebaskan mereka berpendapat,bertanya,mainan hp, atau makan onigiri secara kemproh tapi tetap mengandalkan interaksi timbal balik. Memang banyak kejadian konyol tetapi itu hanyalah pengalaman biasa. Seperti biasa dialektika diakhiri dengan darah juang. Walaupun ada drama yang lumayan fail tetapi setidaknya ada beberapa yang kaget dengan ulah saya. Mungkin saya sedikit kelepasan ketika menyuruh mereka nyanyi lebih keras sampai dosen pembimbing keluar dari balik kain untuk menyuruh saya tenang, tapi prek saya bahagia bisa teriak keras.

Dialektika tahun ini adalah suatu hal yang berbeda dalam penerapanya, standar baru mulai ada sebgaimana besuk angktan 15 menyongsong kepanitiaan. Tetapi selagi masih ada kemauan dalam kepanitiaan, Bisa!

0 comments:

Posting Komentar

Formulir Kontak