Selasa, 01 Maret 2016

Me and my theory about Love(r)

Cinta, sebuah kata yang membuktikan seberapa ababilnya seorang manusia ketika berada di dalam kehidupan. Mencari dan mencari tanpa henti suatu hal yang sebenernya sudah kasta mata, bisa di sekelilingnya maupun orang yang ia ajak bicara. Manusia dan cinta, mereka berteori dan ramai-ramai membecirakanya sehingga kadang lupa apa makna dari cinta yang sering kali di sama artikan dengan seks dan seks dan seks dan seks dan seks. Banyak dari mereka yang mengatakan bahwa sepasang kekasih yang menjalin hubungan cinta itu seperti sepasang sepatu, selalu bersama, lucu memang tapi hilang satu tak berguna semua, cari baru terlihat aneh tapi bisa jadi keren. Ada lagi yang mengatakan bahwa jodoh itu adalah yang bermuka mirip, dan cinta adalah perlakuakn sama-sama mendapatkan hal yang sama. Dalam pencarianku yang berujung hampa, berbagai eksperimen sosial yang saya lakukan secara kasat mata dan pengamatan, teori tentang cinta ini menciptakan analogi yang cukup bisa menjelaskan bagaimana sepasang kekasih itu seperti apa. Sebuah analogi yang tercipta ketika semua berasal dari pengamatan dan perenungan yang dalam yang membuat saya resah berhari-hari (rada hiperbolik tapi gpp).


Langsung saja ke teori saya tentang sepasang kekasih dan cinta. Sepasang kekasih itu ibarat sebuah komponen, dua komponen yang baru bisa berkerja ketika bertemu satu sama lain. Belum cukup jelas? Cinta dalah mesin itu dan kekasih adalah komponenya, mesin yang terdiri dari 2 komponen. Bagaimana mereka saling menemukan? Tidak penting, kuasa tuhan atau mungkin di pasangkan. Ke 2 komponen ini harus cocok spesifikasinya, harus pas, sebisa mungkin hindari pemaksaan (Karena kadang pemaksaan bisa membuat pas tapi memiliki resiko yang tinggi juga -ton). Yang lebih baik dan yang lebih buruk banyak tapi yang pas hanya satu, itu adalah sebuah poin yang harus di pegang, yang pas hanya ada SATU tetapi tak naif juga bahwa yang lebih itu ada banyak. Lalau pemakaian mesin, seperti pertemuan, perjalanan, kegiatan kamar apakah mempengaruhi Kerusakan? Jelas, dan semua tergantung 2 Komponen ini, 2 komponen inilah yang saling menoleransi bagaimana kinerja mesin, ada yang sering di pakai rusak dan ada yang sebaliknya, ada yang sekali-sekali ada yang harus terus, banyak tipe pemakaian, dan banyak hal yang memepengaruhi dan semua tergantung 2 komponen ini, bagaimana mereka menoleransi, apabila salah satu dari kompoen harus di pakai terus dan satu nya tidak, maka bisa juga mesin ini bisa berakhir dengan kerusakan parah yang sulit di perbaiki. Bagaimana menjaga mesin ini tetap tahn lama dan terus bisa berjalan adalah pemahaman, bagaimana 2 komponen ini mengerti satu sama lain, paham satu sama lain, adalah sebuah kunci bagaimana mesin ini tetap bertahan, bagaimana dengan anda apakah anda sudah bertemu dengan komponen yang pas?

0 comments:

Posting Komentar

Formulir Kontak