TUHAN, IBLIS, MANUSIA, dan SEGALA KEHENDAKNYA

Ah, semuanya hampa dan yang indah tak terasa indah, hanya biasa, hanya biasa, hanya biasa. tuhan mengurungku di singgasananya dengan segala kemuliaan yang ia berikan kepadaku aku bosan, TUHAN AKU BOSAN, aku di anugerahi keabadian sehingga pisau emas bertahtakan dosa itu tak mempan di kulitku.

aku hanya duduk, di depanku hanya putih, aku mati dengan imajinasi, aku mahluk imajiner yang mati di dalam imajinasi. aku hampa, hampa sehampa hampanya bisa hampa dengan kehampaan yang benar-benar hampa, aku diam aku tenang tanp suara satu desibel pun tak ada bahakn tak pernah menyentuh minus, aku selalu berada diangka Nol, Aku Nol, AKU NOL

Ah, semuanya hampa dan yang hancur tak terasa hancur, hanya biasa, hanya biasa, hanya biasa. Iblis mengurungku di singgasananya dengan segala kebusukan yang ia berikan kepadaku aku bosan, IBLIS AKU BOSAN, aku di anugerahi keabadian sehingga pisau berkarat bermakotakan berlian itu tak mempan di kulitku.

aku ingin menghujatmu dengan segala daya ku sebagaimana jiwaku masih bisa hidup, aku ingin mencacinya di hadapanku sehabis-habisnya dia bisa bernafas. aku, siapa aku, siapa aku bagi dirimu untuk menghujatnya, siapa aku bagi dirinya yang ada hak untuk mencacinya habis-habis-habisan, aku siapa, eksistensi metafisis yang imajiner? aku transenden? aku siapa dan demi Iblis aku siapa? jawab aku Tuhan, AKU INI APA? AKU INI SIAPA?

Ah, semuanya hampa dan yang biasa tak terasa biasa, hanya biasa, hanya biasa, hanya biasa. Manusia mengurungku di singgasananya dengan segala kebiasaanya yang ia berikan kepadaku aku bosan, MANUSIA AKU BOSAN, aku di anugerahi keabadian sehingga pisau biasa itu tak mempan di kulitku.

busuk, ah busuk, niatku busuk yang ada hanya kebusukan, mereka bilang ini sudah jadi nurani, ini hnaya busuk, aku hnaya ingin menjadi-jadi tapi aku selalu berpikiran busuk, busuk, busuk, Ya IBLIS, TUHAN, MANUSIA. aku sebusuk apa, aku Sebusuk apa, ya ALLAH!!!!! aku butuh apa aku siapa, anjing bangsat JAWAB, JAWAB!