Jumat, 18 Maret 2016

iUniverse

Menyadari betapa bodonya kita karena melihat suatu hal begitu lama adalah sebuah kesalahan terbesar dalam hidup. mengerti bahwa kadang kitalah yang terlena di dalam lingkaran.

begini, matanya menatap sungguh kuakui begitu indah, tak selamanya mata itu bisa ada di bumi dan bisa terus menikmati. ah mungkin hanya fisik yang menipu tapi bagaimanapun juga kadang mereka menipu dengan deras dan kita terlena bak bintang yang terjebak di langit malam, tak terasa.

ya saya bertemu denganya pertama kali lewat layarn 6inchi. semua nya terasa biasa sampai akhirnya bertemu langsung dan saya mencoba berpikiran terbuka. semuanya sirna ketika suara burung berkicau indah di sebuah ruangan 14M/Segi . memang sebutan The Great berubah menjadi Melankolistik, dunia seakan berhenti dan semesta menunjukan jari tengahnya kepadaku dengan tatapan yang berbicara "Kamu Bukan denganya maaf, tapi kamu akan mnyadari tahun esok" ah bangsat, semua seakan tak masuk akal dan semua cerita dan cerita demi cerita lalu cerita yang lain membuatnya makin masuk akal dan mangkin bangsat saja di pikiran.

hari pada pagi selalu kucoba tersenyum menghindari irama melankoli yang menjadi iringan sebelum mandi, yang selalu mendengdangkan pinggul dan selalu jatuh di dalam kamar mandi. ah, hari ini selalu akan menjadi lebih baik. Semesta mengatakn bahwa aku adalah aku tak perlu dia karena sudah ada dirinya. Bangsat, kelas terasa panas, Dosen galak yang terlihat lucu pun semakin membuat gerah, duduk di belakang dan saya hanya perlu duduk di depan, menghindari segalanya dan semua. ah, suara mereka berdua, seperti kucing, menarik tapi menyebalkan, ah anjing.

satir sarkas, sebuah lagu yang menemaniku mencari yang lain, sama saja, tak bisa dan tak akan. semua karena celotehan teman "cewek banyak dianya satu" mendendang dan bergema di dalam pikiran dan selalu terputar apabila teman dekatku sang absolut dan rasio bercerita untuk menasehatiku, tak lupa tikus yang selalu memberi dorongan. ah semuanya terlihat mudah, tapi celotehan mu tentang bersama di tempat yang sama itu memuakkan membuatku lebih Muaj, karena kau Bohong dan kau Berdusta, aku muak dan aku bertahan karena semesta berkata "jangan bertahan" tapi aku abaikan karena siapa semesta

lalu kebohongan kembali terulang, sang angsa bercerita tentang hubunganya yang sudah menghilang tapi semesta selalu berkata kepadaku "beruang! jangan kau percaya, JANGAN dan JANGAN karena realitas menjawab"dan benar dan sekarang saya merasa bodoh, tertipu, DAN BANGSATNYA DIRIMU BEGITU NYATA AKAN KEHIDUPANKU. jangan tanya eksistensimu kepada diriku, kamu sudah tak ada dan kamu sudah tak berarti, jangan tanya lagi AKU SIAPA dan DIMANA, karena KAMU hanyalah KAU dan KAU hanyalah KAU biasa

lalu saya akan mengatakan
"Karena tingkat kesadaran mu bukanlah tingkat ku, kamu hanyalah dunia sedangkan aku adalah Dunia itu sendiri, aku adalah sebuah Objek dan subjek dan aku adalah kamu di saat bersamaan. aku tahu kamu tapi kau tak tahu aku, aku mengerti dimengerti dan aku hanya diam tanpa suara karena aku tahu. Aku lah Atman dan kau dalam avidya enyahlah, karena kamu hanyalah kamu"
Menyadari betapa bodonya kita karena melihat suatu hal begitu lama adalah sebuah kesalahan terbesar dalam hidup. mengerti bahwa kadang kitalah yang terlena di dalam lingkaran.

0 comments:

Posting Komentar

Formulir Kontak