Kamis, 09 Maret 2017

dan lalu apa yang terjadi? utarakan saja!

how can you admit you are have a body full of wound when you are never been in a fight before?
sebuah quote yang entah darimana datangnya, mungkin dari bacaan-bacaan random yang aku dapatkan dari internet –share-share-an FB kebanyakan– tapi hal itu menarik untuk menjadi refleksi.

tak pernah mencoba adalah kegagalan terbesar dalam hidup, rutinitas hanya akan membuat hidup makin lama terasa bebas, merasakan kebebasan yang ada, semu, tapi tak pernah mencoba sendiri mengadirkan minimnya memori yang bisa di bagi di selingi dengan becandaan sarkas yang lebih cenderung sebagai sebuah hinaan di bandingkan sarkasme.

dan ketika membaca arsip online blog ini nyaris semuanya berisikan perihal asmara, tak jauh tulisan ini akan beranjak dari tema itu.

entah, kenapa saya suka mengetik hal tersebut di dalam blog ini, mungkin supaya suatu saat ketika anak saya (kalau besuk beranak) bertanya saya tinggal menyodorkan link blog pribadi ketika masih muda.

tapi yang mnearik adalah ketika membaca dan mengingat bahwa usaha keras yang saya lakukan dulu tak pernah sekeras yang saya ceritakan dengan orang-orang. tulisan demi tulisan di platform chatting tak pernah menjurus pada suatu hal yang bersifat personal, entah, saya cenderung tertutup akan hal itu walaupun sekarang satu fakultas mungkin sudah tau problematika ke-antonisan dalam hidup saya apa.

usaha keras yang saya ingat tak pernah beranjak dari basa-basi, selalu berkutat tak pernah berani membicarakan hal-hal yang intim walaupun mungkin sudah saatnya membicarakan, lebih suka bertatap muka tapi amsalahnya mengajak pun tak mampu, bukan masalah biaya tapi permasalahn keberanian yang saya punya tak sebesar kontol kamar kossan sebelah saya yang mungkin sebentar lagi terkena gonorhea dan raja singa serta kencing nanah-berdarah (no offense).

aku tak pernah mengutarakn isi hati saya, maksud setiap hari selalu menyapa serta mengirim foto aneh yang saya miliki. antara malu atau memang saya berusaha membuat hakekat hidup yang seolah saya ditakdirkan menjadi sendiri sampai saatnya tiba. yang saya yakini adalah dunia berputar keras dan menjadi pribadi yang "kayak gini" adalah sebuah penyiksaan mental terbesar.

mungkin keberanian saya menggedor tembok taboo yang dimiliki oleh kultur yang membesarkan saya, tida saya miliki niscaya becandaan yang mendekatkan mungkin terbatas dari latar belakang serta dark-jokers-baru tapi jarang mencapai ranah menrimkan foto peler ke lawan jenis.

at least, kebodohan saya baru-baru ini adalah mengutarakanya, mencoba melakukan hal yang baru, mencoba persetan, entah akan berujung kemana, toh, yang saya tuju sudah saling memiliki.

:)

0 comments:

Posting Komentar

Formulir Kontak