Cinta, sebuah kata yang membuktikan seberapa ababilnya
seorang manusia ketika berada di dalam kehidupan. Mencari dan mencari tanpa
henti suatu hal yang sebenernya sudah kasta mata, bisa di sekelilingnya maupun
orang yang ia ajak bicara. Manusia dan cinta, mereka berteori dan ramai-ramai
membecirakanya sehingga kadang lupa apa makna dari cinta yang sering kali di
sama artikan dengan seks dan seks dan seks dan seks dan seks. Banyak dari
mereka yang mengatakan bahwa sepasang kekasih yang menjalin hubungan cinta itu
seperti sepasang sepatu, selalu bersama, lucu memang tapi hilang satu tak
berguna semua, cari baru terlihat aneh tapi bisa jadi keren. Ada lagi yang
mengatakan bahwa jodoh itu adalah yang bermuka mirip, dan cinta adalah
perlakuakn sama-sama mendapatkan hal yang sama. Dalam pencarianku yang berujung
hampa, berbagai eksperimen sosial yang saya lakukan secara kasat mata dan
pengamatan, teori tentang cinta ini menciptakan analogi yang cukup bisa
menjelaskan bagaimana sepasang kekasih itu seperti apa. Sebuah analogi yang
tercipta ketika semua berasal dari pengamatan dan perenungan yang dalam yang
membuat saya resah berhari-hari (rada hiperbolik tapi gpp).
Langsung saja ke teori saya tentang sepasang kekasih dan
cinta. Sepasang kekasih itu ibarat sebuah komponen, dua komponen yang baru bisa
berkerja ketika bertemu satu sama lain. Belum cukup jelas? Cinta dalah mesin
itu dan kekasih adalah komponenya, mesin yang terdiri dari 2 komponen.
Bagaimana mereka saling menemukan? Tidak penting, kuasa tuhan atau mungkin di
pasangkan. Ke 2 komponen ini harus cocok spesifikasinya, harus pas, sebisa
mungkin hindari pemaksaan (Karena kadang pemaksaan bisa membuat pas tapi
memiliki resiko yang tinggi juga -ton). Yang lebih baik dan yang lebih buruk
banyak tapi yang pas hanya satu, itu adalah sebuah poin yang harus di pegang,
yang pas hanya ada SATU tetapi tak naif juga bahwa yang lebih itu ada banyak.
Lalau pemakaian mesin, seperti pertemuan, perjalanan, kegiatan kamar apakah
mempengaruhi Kerusakan? Jelas, dan semua tergantung 2 Komponen ini, 2 komponen
inilah yang saling menoleransi bagaimana kinerja mesin, ada yang sering di
pakai rusak dan ada yang sebaliknya, ada yang sekali-sekali ada yang harus
terus, banyak tipe pemakaian, dan banyak hal yang memepengaruhi dan semua
tergantung 2 komponen ini, bagaimana mereka menoleransi, apabila salah satu
dari kompoen harus di pakai terus dan satu nya tidak, maka bisa juga mesin ini
bisa berakhir dengan kerusakan parah yang sulit di perbaiki. Bagaimana menjaga
mesin ini tetap tahn lama dan terus bisa berjalan adalah pemahaman, bagaimana 2
komponen ini mengerti satu sama lain, paham satu sama lain, adalah sebuah kunci
bagaimana mesin ini tetap bertahan, bagaimana dengan anda apakah anda sudah
bertemu dengan komponen yang pas?
0 comments:
Posting Komentar